1. Free Space loss
Dalam
propagasi gelombang free space loss, diasumsikan ada satu signal
langsung antara pengirim dan penerima. Propagasi gelombang free space
loss hanya dapat terjadi ketika pengirim dan penerima dalam keadaan Line
Of Sight (LOS). Yang dimaksud dengan kondisi LOS adalah keadaan dimana
tidak ada obstacle di daerah Fressnel 1 diantara pengirim dan penerima.
kondisi LOS adalah keadaan dimana tidak ada obstacle di daerah Fressnel 1 diantara pengirim dan penerima.
Daerah fressnel 1 didefinisikan dengan formula:
R1 adalah daerah fressnel 1 (dalam m). d adalah jarak antara pengirim dan penerima (dalam Km). d1 adalah jarak antara pengirim dan penghalang (dalam Km). d2 adalah jarak antara penerima dan penghalang (dalam Km). f adalah frekuensi transmisi (dalam MHz).
Pada
kondisi LOS, redaman propagasi hanya di sebabkan oleh redaman free
space. Redaman free space dapat dirumuskan sebagai berikut:
2. Reflection
Pada
kondisi ini, signal yang datang menuju penerima telah mengalami
pantulan terhadap suatu object. Refleksi dapat terjadi jika signal
mengenai obyek yang memiliki dimensi lebih besar dari panjang gelombang
signal tersebut. Pantulan tersebut menyebabkan perubahan fasa dan
menimbulkan delay.
3. Diffraction
Difraksi
terjadi ketika signal melewati suatu obyek yang mempunyai bentuk yang
tajam sehingga seolah-olah menghasilkan sumber sekunder. Contoh
peristiwa difraksi adalah ketika gelombang mengenai puncak bukit atau
atap rumah.
Redaman
difraksi dapat diperoleh dengan mencari nilai v sesuai kondisi yang
terjadi. Setelah itu, hitung nilai redaman sesuai dengan nilai v yang
diperoleh.
4. Scattering
Scattering
terjadi ketika signal melewati suatu obyek yang kasar atau memiliki
mempunyai bentuk yang tajam. Peristiwa scattering menyebabkan
dihamburkan dan terpecah-pecah menjadi beberapa signal. Hal itu
menyebabkan level daya signal menjadi lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar